Senin, 03 Desember 2018

Memahami Pertandingan Di Bali Selama 104 Menit


Memahami Pertandingan Di Bali Selama 104 Menit

Berita Olahraga Terbaru - Perlu 104 menit serta 20 detik untuk Persija Jakarta pastikan kemenangan mereka atas Bali United di minggu ke-33 Liga 1 2018. Bermain di dalam atmosfer mencekam stadion Kapten I Wayan Dipta, team berjuluk Macan Kemayoran sukses menuliskan kemenangan tipis 2-1 karena gol Sandi Sute serta Marko Simic yang cuma dapat dibalas Stefano Lilipaly.

Laga yang berjalan sampai menit ke-104 jelas tidak umum. Pertandingan yang dilangsungkan pada Minggu (02/12) malam memang alami banyak masalah. Berulang-kali tindakan dari tribun memaksa pertandingan berhenti. Lemparan objek asing ke lapangan dari tribun timur, gulungan kertas, pembakaran suar, sampai tindakan kembang api berlangsung pada partai ini.

Seputar 10 menit paling akhir laga semakin banyak dihabiskan wasit untuk berdiskusi di tepi lapangan dibanding bermain sepakbola. Sebagai aneh lalu ialah pada set ke-2 tidak ada pemberitahuan dari ofisial laga yang mengusung papan menjadi info penambahan waktu. Dalam kata lainnya, 104 menit itu semua waktu normal.

"Ini bagaimana? Umumnya 45 menit, show (tunjukkan waktu injury time di papan). 90 menit, show," memprotes Simic pada ofisial laga.

Ada peristiwa dimana kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa, mesti memperoleh pertolongan oksigen sesudah hirup asap dari suar. Tidak berapakah lama dari insiden itu ikut Jumadi Effendi akan memutuskan untuk akhiri pertandingan walau wasit ke empat belumlah ataukah tidak tampak mengusung papan penunjuk penambahan waktu.

Menurut Laws of the Game yang dibikin oleh FIFA, aksi-aksi itu sebetulnya dapat dihitung untuk memastikan penambahan waktu diakhir set. mengatakan jika penambahan waktu yang dikasihkan wasit ialah akumulasi dari perubahan pemain, perawatan team medis di lapangan (termasuk juga waktu menandu pemain keluar), serta hal-hal lain seperti masalah cuaca ikut beberapa hal yang membuat pertandingan tidak dapat berjalan.

Namun bila wasit salah mengkalkulasi di set pertama, hal tersebut tidak bisa dibayarkan pada 45 menit ke-2. Hingga semua drama sebelum turun minum tidak dibutuhkan untuk lihat jumlahnya penambahan waktu di set ke-2. Dalam masalah laga Bali United kontra Persija Jakarta, andaikata Jumadi Efendi memberikan penambahan waktu, ada banyak hal yang perlu disaksikan:


  • Gulungan kertas masuk ke lapangan serta mengganggu laga (45:48 - 46:27 = 39 detik)
  • Perawatan medis Michael Orah. Team medis masuk waktu waktu laga tunjukkan 57:47 serta keluar 59:07 (80 detik).
  • Perubahan Silva dengan Ramdani Lestaluhu. Semprit perubahan ditiup 59:01 serta Ramdani tinggalkan lapangan 59:44 (43 detik). 
  • Lemparan objek asing ke lapangan dari pelaku penghuni di tribun timur. Wasit Jumadi hentikan waktu saat 55 detik sebab tindakan ini (61:03 - 61:58). 
  • Penyalaan suar hentikan pertandingan saat 842 detik alias 10 menit lebih (62:23 - 76:25). 
  • Penyalaan suar sesudah Persija memperoleh penalti (80:43 - 83:20). Suar kembali hentikan pertandingan, kesempatan ini 157 detik.
  • Suar sesudah Stefano Lilipaly cetak gol. Tindakan ini diawali 95:23 sampai pada akhirnya laga diteruskan pada 103: 24. 
  • Jika dihitung, Jumadi Effendi semestinya mempunyai 1.697 detik atau seputar 28 menit 28 detik yang dapat dikonversi jadi penambahan waktu di ?
  • babak ke-2. Berarti, mengkalkulasi itu, laga seharusnya baru selesai di menit ke-118 menit, bukan menit ke-104. 


Namun, seputar 481 detik salah satunya berlangsung sesudah menit ke-90 waktu laga. Peristiwa yang berlangsung sesudah waktu normal (menit 90) selesai umumnya diinterpretasikan sendiri oleh sang pengadil, termasuk juga wasit ke empat.

Jadi, sangat minimum, seputar 1.216 detik termakan di set ke-2. Itu bermakna sekurang-kurangnya Jumadi Effendi memberi penambahan waktu laga sampai 20 menit sesudah waktu normal bila memang dianya dengan pas mengkalkulasi semua peristiwa diatas menjadi suatu yang wajar dikonversi di akhir set. Atas basic ini, sekurang-kurangnya, laga baru "tuntas" pada menit ke-110, yang berarti Jumadi Effendi akhiri pertandingan enam menit bertambah cepat.

Yang butuh dimengerti dalam laga ini, permasalahannya bisa jadi bukan berapakah penambahan waktu yang dikasihkan serta mengapa tidak terdapatnya penambahan waktu dari wasit ke empat. Kelayakan laga untuk selalu berjalan juga bisa memastikan status laga.

mengenai kuasa wasit, diterangkan jika menjadi pengadil bisa hentikan, tunda, atau memutuskan pertandingan bila berlangsung intervensi dari pihak luar. Intervensi itu termasuk juga pelemparan benda asing yang membahayakan pemain atau piranti laga.

Bila lihat perihal ini, laga bisa jadi di stop semenjak menit ke-61 saat lemparan dari tribun timur ke arah tempat Brwa Nouri serta Ramdani Lestaluhu. Suar sempat juga tampak masuk ke lapangan. Tetapi Jumadi Effendi akan memutuskan laga selalu bersambung sampai lalu Jumadi pilih untuk berdiskusi dengan beberapa pihak berkaitan sampai insiden di penghujung pertandingan membuat tidak dapat meneruskan laga.

Salah satunya perkataan yang terdengar pada diskusi itu dalam siaran monitor kaca ialah "untuk kesehatan". Sesudah asap suar naik, serta beberapa pemain telah memperoleh perawatan yang diperlukan, laga sudah sempat kembali dilangsungkan. Tidak lama sesudah itu, persisnya 55 detik sesudah pertandingan kembali digerakkan, semprit panjang dibunyikan.

Dengan keadaan itu, Jumadi Effendi dapat dipandang akan memutuskan pertandingan selesai pada menit ke-84 waktu laga (tiada mengkalkulasi terdapatnya masalah). Ada enam menit yang dipertaruhkannya. Enam menit berikut yang lalu jadi masalah. Di samping kans Persija yang tengah kejar-kejaran dengan PSM Makassar untuk titel juara, Bali United waktu itu tengah dalam keadaan menguber ketinggalan sesudah sukses cetak satu gol balasan. Ada peluang untuk Bali United menyamai posisi dalam enam menit laga tersisa (belumlah termasuk juga penambahan waktu).

Akan tetapi Bali United nampaknya mesti terima ketidakadilan yang berlangsung sebab laga berhenti lebih awal, yang disebabkan oleh tingkah pendukungnya sendiri. Semuanya yang membuat laga ini terganggu, bahkan juga sebagian besar, adalah akibatnya karena tindakan-tindakan supporter mereka sendiri. Bila supporter lakukan tindakan selayaknya, pasti perihal ini dapat dijauhi.

Masalah wasit, Jumadi Effendi tentu saja akan memberikan laporan fakta dibalik ketetapannya akhiri laga bertambah cepat pada pengawas laga. Dalam memastikan ketetapan itu benar atau salah, selanjutnya kita cuma tinggal menanti ketetapan komisi wasit serta komisi disiplin. Bila dipandang benar, Jumadi Effendi masih akan pimpin pertandingan di laga-laga selanjutnya, sesaat bila divonis salah, Jumadi Effendi akan memperoleh hukuman. Apa pun itu, hasil laga ini akan tidak dapat dirubah: Persija menang, Bali kalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar