Sabtu, 01 September 2018

Jintar Simanjuntak Dikabarkan Usai Asian Games Akan Pensiun Sebagai Pelatih

Berita Olahraga Terbaru - Jintar Simanjuntak selekasnya pensiun sesudah Asian Games 2018. Atlet 31 tahun itu tutup karirnya dengan manis karena dapat merampas medali perunggu nomer laga Kumite putra -67 kg.

Jintar Simanjuntak Dikabarkan Usai Asian Games Akan Pensiun Sebagai Pelatih
Jintar Simanjuntak
" Medali ini ialah hasil yang manis yang dapat saya bikin. Medali ini persembahan paling akhir saya untuk Indonesia. Saya tutup karier dengan medali perunggu Asian Games 2018. Sesudah ini, saya pensiun menjadi atlet, " kata Jintar selesai berlaga di Plenary Hall, JCC Senayan, Jakarta, 26 Agustus.

Saat jadi karateka, Jintar sudah ikuti beberapa kejuaraan karate di tingkat internasional, salah satunya World Championships 2012, Karate 1 Premier League 2017, Asian Championships 2017, SEA Games (2009, 2011, 2013 serta 2017) serta Asian Games (2010, 2014 serta 2018).

Sesudah akan memutus untuk akhiri karirnya menjadi atlet, Jintar masih tetap mempunyai gagasan untuk waktu depannya, yakni jadi pelatih karate. Menjadi langkah awal, diakuinya ingin mengawali karirnya menjadi pelatih karate di tanah kelahirannya di Sumatera Utara. Mujur, sekarang ini dia juga sudah mendapatkan jabatan menjadi pelatih di Federasi Berolahraga Karate-do Indonesia (FORKI) Sumatera Utara.


Akan tetapi Jintar masih tetap mempunyai keinginan didalam hati menjadi pelatih karate di tingkat nasional dalam satu hari kelak.

Tidak hanya jadi pelatih, Jintar juga melalui karir menjadi seseorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pemuda serta Berolahraga (Dispora) Sumatera Utara. Pada Dispora, dia mengemukakan perasaan terima kasih karena sudah memberi izin untuk turut membela team karate Indonesia dalam pentas Asian Games 2018.

Saat bekerja di Dispora Sumatera Utara, diakuinya agak kesusahan membagi waktu pada tugasnya menjadi PNS dan menjadi atlet. Diakuinya suka sekali saat dikasihkan izin ikuti pelatnas karate untuk persiapan Asian Games.

Karier Jintar belumlah berhenti sampai PNS saja, pria yang mempunyai tinggi tubuh 167 cm. itu juga mempunyai Dojo atau tempat latihan bela diri karate, komplet dengan murid-muridnya.

Bahkan juga, salah satunya murid yang bernama Muhammad Fahmi Sanusi sukses jadi juara karate dunia tingkat junior pada 2015 kemarin dimana hal tersebut terdapat Mental Juara Di Asian Game yang saat ini sedang berlangsung juga. " Walau saya telah akan memutus untuk pensiun menjadi atlet, saya masih ingin mengabdi untuk negara menjadi seseorang pelatih karate, " papar Jintar.

Perbaikan pembinaan karate, hanya satu argumen yang berikan motivasi Jintar untuk meneruskan karier menjadi pelatih karate ialah kemauannya untuk melakukan perbaikan pembinaan pada atlet-atlet karate yang berada di Indonesia.

Dia meyakini jika lewat pembinaan yang baik serta pas, karena itu potensi atlet akan turut bertambah serta prestasinya makin membesarkan hati.

Menurutnya, potensi karateka Indonesia sekarang ini selalu lebih baik serta tidak kalah jauh jika dibanding dengan beberapa negara lainnya. Team karate Indonesia, sambung dia, cuma kurang banyak kursus atau training dan try out diluar negeri, hingga dapat disebut pengalamannya masih tetap begitu minim.

Oleh karenanya, dia mengutarakan bila team karate Indonesia seringkali diikutsertakan dalam pelatihan-pelatihan diluar negeri, karena itu pengalamannya selalu makin bertambah.

Selanjutnya, dia menilainya kursus diluar negeri dapat juga memperkaya pengetahuan atlet tentang pergerakan serta taktik karate yang dipakai di beberapa negara lainnya. Hingga waktu melakukan laga serta melawan lawan yang berlainan, atlet sudah mengetahui mesti memakai strategi apakah.

Di lain sisi, dia mengutamakan jika pembinaan pada beberapa atlet tidak cuma digencarkan waktu umur awal atau saat di tingkat junior saja. Malah pembinaan itu mesti lebih ditingkatkan waktu atlet ada di tingkat senior.

Berdasar pada pengalamannya, sering dia lihat banyak karateka tanah air yang mempunyai banyak prestasi cemerlang di tingkat junior. Akan tetapi saat mencapai level senior, prestasinya justru alami penurunan.

Berarti, pada saat itu pembinaan atlet mesti lebih ditingkatkan. Karena itu, dia juga berkemauan kuat agar bisa jadi pelatih yang dapat membuahkan atlet-atlet karate berprestasi. " Perjalanan saya sampai di tempat ini menjadi atlet. Medali perunggu jadi penutup yang manis. Saya bangga. Saya mengharap karateka Indonesia yang akan datang akan tambah lebih baik lagi, " papar Jintar Simanjuntak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar